Sabtu, 02 November 2013

Mendamai Waktu




Semakin hari. Waktu kian mendekati ujungnya.
Walau kadang kesadaran padanya tak selamanya sadar. Menjadikan kisah dalam pelukan hari berlalu dengan sepi. Tanpa hangat perjuangan.

Tak setiap jiwa mengalami hal serupa.
Namun, akulah salah satu yang mengalaminya.
Menjemput hari. Melaluinya sepertinya kemarin. Lantas menutup hari dengan biasa.
Tanpa permohonan maaf atau pemberian maaf kepada orang lain, meski dalam kesendirian. Menjelang lelap.

Jenuh dengan waktu.
Yang setiap hari berlalu dengan cara biasa. Penuh penantian, pengharapan dan belas kasih orang lain.
Hingga semangat seakan telah lama kering dalam diriku. Hampa.

Tidak ada pembalasan atas setiap budi tulus orang tua.
Bahkan untuk memastikan setiap suap makanan masuk ke dalam perut masih sepenuhnya atas andil besar orang tua.
kapan waktu ingin berdamai?
Memberikan beberapa tetes air peluang bagi jiwa yang telah kering semangatnya.
Sampai ia kembali bertumbuh, menghijaukan masa muda, menghasilkan buah kreatifitas dengan rasa manis atas perjuangan dari usaha terbaik.

Bukan lagi saatnya berkeluh.
Masa perjuangan belumlah berakhir.
Bukan perjangan untuk siapa-siapa, hanya untuk dirimu sendiri.
Perjuangan untuk berdamai dengan dirimu.
Karena hidup ini akan menjadikan waktu semakin terbuang percuma, saat kamu memilih kalah.
Sementara amanah telah terpikul sejak awal. Karena kamu memiliki kemampuan.
Maka berjuanglah.
Untuk dirimu sendiri. Berhenti memaksa orang lain berjuang untuk dirimu.
Maka perjuangkan sendirilah hidupmu. Bersama waktumu.

#New Me!