Selasa, 23 Oktober 2012

Biarkan AKU


         Biarkan aku. Aku ingin menjadi lebih mandiri. Lebih dari yang sudah-sudah. Aku ingin Menghasilkan rupiah, melalui usaha dan kerja kerasku sendiri. Merasakan nikmatnya perjuangan hidup. Menikmati guyuran keringat yang akan mendewasakanku.
          Biarkan aku. Menjemput usia 20 dengan rasa bangga. Tapi bukan congkak. Aku hanya ingin membuktikan, bahwa kebijakan ayah dan ibu telah menurun padaku, sedikit saja tak masalah. Aku ingin mandiri. Rasanya sangat puas memiliki kata itu. Mandiri.
            Biarkan aku. Melalui masa mudaku dengan kerja keras. Untuk menyambut masa dewasa dan tuaku dengan penuh damai. Lelah sudah rasanya aku diam, menanti guyuran rupiah dari ayah dan ibu. Letih membayangkan suramnya masa depanku. Bila kini aku hanya melalui dengan biasa. Bahkan sangat biasa.
            Biarkan aku. Sedikit saja keluar dari zona nyamanku. Sudah cukup lama aku terbuai dalam hangat kasih ayah dan ibu. Duniaku hanya begini-begini saja. Setiap hari dengan rasa yang sama. Mungkin hanya berbeda pada pagi hari, kalau bukan ayah ibu yang menyambut pagiku lebih dulu. Suara adzan yang saling menyapalah yang memutuskan mimpiku.
            Biarkan aku. Menentukan sendiri apa yang terbaik menurutku. Ayah dan ibu cukup mengingatkan dan membimbingku. Bila pilihan itu menyimpang dari apa yang seharusnya. Bila sikapku tidak sesuai dengan ajaran agama yang ayah dan ibu pahami. Tegurlah aku.
            Biarkan aku. Menghirup udara disetiap sudut bumi. Menikmati hembusan yang keluar dari paru-paruku dengan rasa berbeda. Tidak perlu menaruh rasa khawatir berlebih. Aku tidak akan menetap disana. Hanya ingin berbagi cerita dengan tempat berbeda. Mengenalkan banyak hal pada ayah dan ibu. Walau hanya mampu kuurai melalui gambar dan potongan kisahku.
Biarkan aku. Menyaksikan senyuman indah, yang selalu kurindu. Lebih lama. Walau hanya dapat kunikmati diakhir pekan. Bahkan hanya sekali dalam sebulan. Bila ayah dan ibu tak datang berkunjung. Aku ingin melalui hari tuaku, tetap dalam hangatnya belaianmu. Bersama gelak tawa mujahid dan mujahidah penerus kesejahteraan bangsa.

_berusaha menjadi manusia terbaik. penuh manfaat_