Aku tahu. Sangat paham. Bahwa seutuhnya kamu tidak pernah memahamiku. Setiap isyarat yang aku kirimkan tak pernah betul-betul kamu pedulikan.
Aku ingin hidup dengan tenang.
Tanpa ada kerusakan dalam diriku. Walau aku sadar yang kamu berikan padaku
lebih banyak sakit. Luka. Dan aku semakin rapuh. Entah kamu yang terlalu
membutuhkanku ataukah aku yang terlanjur tak bisa lepas dari dirimu. Badi. Aku.
Aku ingin selalu membersamaimu.
Aku masih ingat, siang dengan
teriknya. Menggugahmu untuk duduk pada sebuah kursi dalam ruangan berpendingin.
Menikmati sejuknya. Bersama sebuah botol yang juga berisi cairan dingin.
Tinggal setengahnya. Aku tahu Badi, Kamu sangat menikmati saat-saat seperti
itu.
Saat dimana kamu duduk santai,
tampak tanpa beban. Hanya terus mengonsumsi softdrink.
Dengan sepotong fastfood. Sungguh
nikmat hidupmu. Sadarkah kamu bahwa apa yang sering kamu konsumsi berpengaruh
seutuhnya padaku. Padaku Badi.
“Badi, aku tidak membutuhkan itu.
Sediktpun tidak”, kataku memperingatkanmu “Aku butuh cairan. Aku butuh vita…”.
“Sela!! Terima dan gunakan apapun
yang aku berikan padamu”. Bentakmu “Aku yang lebih tahu segalanya”.
Kamu masih ingat pertengkaran kita waktu itu
kan Badi. Aku selalu berusaha memperingatkanmu. Bukan hanya sekali, berkali-kali
aku mengirimkan sinyal. Tanda-tanda. Tapi tak sekalipun kamu memedulikannya.
Kalau aku harus terluka sekarang.
Sebetulnya ini belum saat aku rusak. Tapi pola makan dan gaya hidupmu
memaksaku. Mengharuskan aku menggunakan zat-zat yang tak memiliki nilai
gizi. Hanya kalori berlebih, pengawet, pemanis buatan yang kamu sodorkan secara paksa padaku.
gizi. Hanya kalori berlebih, pengawet, pemanis buatan yang kamu sodorkan secara paksa padaku.
Aku butuh serat alami. Serat yang
bisa aku dapatkan dari sayur dan buah. Sesederhana itu Badi. Aku butuh itu
setiap hari. Untuk menyehatkanku. Untuk pergantian selku. Karena aku membelah
setiap detik dan mati secara terhormat setelah sel baru datang menggantikanku.
Bagaimana aku bisa membelah.
Seperti apa bentuk sel baru yang akan terbentuk. Aku tidak bisa menjamin itu
akan normal, bila hanya sampah pada junkfood
yang kamu jejalkan padaku. Aku tidak membutuhkan itu. Junkfod dan fastfood hanya
akan merusakku lebih dalam. Juga akan merusakmu secara perlahan.
Aku ingin membersamaimu lebih
lama. Melihatmu menyusun skripsi. Belajar dengan tekun. Bahkan aktif dalam
kegiatan kemanusiaan. Hingga bisa berguna bagi bangsa. Aku sangat ingin kamu
melakukan itu. Tanpa ada rasa nyeri pada lambungmu. Tanpa ada keluhan sakit
pada dirimu.
Tahukah kamu Badi. Saat rasa
nyeri itu sudah sangat meyakitkanmu. Maka sebagai sel dalam tubuhmu. Aku
sesungguhnya sudah sangat rusak. Aku meradang. Infeksi. Lebih dari yang kamu
rasakan. Aku tidak mampu mencegah lukamu lebih lama. Karena kurangnya asupan
vitamin dan mineral dari makananmu. makanan kesayanganmu tidak memilikinya Badi.
Junkfood dan Softdrink andalanmu.
Aku tahu sayang, kamu tidak
mengindahkan perkataanku. Maka aku tidak akan memaksamu lebih lama. Aku juga
sudah bosan dan gerah dengan segala sikapmu. Kurangnya asupan gizi, gaya
hidupmu yang terlalu instan, stress dengan hal-hal sepele, juga lingkunganmu
yang penuh polusi. Menjadikanku menua jauh melampaui usia biologismu. Kamu tahu
kan, kita ini satu. Walau akulah yang lebih dulu menderita sebelum kamu ikut
merasakan sakit.
Inilah yang akan menjadi penyebab
berakhirnya kita. Kamu dan aku. Kita akan mengakhiri kisahmu diusia yang baru
berkepala dua. Bukankah itu usia yang masih sangat hijau. Saat terbaik untuk
belajar dan mengoptimalkan segala kreatifitasmu.
Sudahlah. Mungkin kamu memang
tidak punya mimpi. Hanya hawa nafsu yang menguasaimu. Melakukan segala hal
semaunya. Tanpa ada rambu-rambu yang harus dipatuhi. Maka nikmatilah sakitmu.
Sekarang kamu tinggal pilih.
Bagian tubuh mana yang paling kamu inginkan untuk menderita. Jantung. Ginjal.
Pembuluh darah. Otak. Semuanya bisa kamu pilih. Secara bersamaan juga tidak
masalah.
Badi. Dalam nurani kecilmu. Aku
tahu kamu masih ingin berubah. Maka aku tidak akan meminta banyak. Cukup
berikan aku zat-zat gizi yang bermanfaat bagiku. Sebelum semuanya benar-benar
terlambat. Vitamin A, D, E, dan K, juga
vitamin C dan B. tanpa melupakan mineralnya. Sayur dan buah alami mampu
memenuhinya. Bila kamu betul-betul ingin hidup lebih lama.
Kamu tidak perlu mengonsumsi
secara berlebihan. Karena bila berlebih maka aku juga akan kewalahan mengontrolnya.
Karena aku berusaha menjaga agar tubuhmu selalu dalam keadaan normalnya. Lihat
betapa aku sangat menyayangimu. Tolong hargailah aku. Sedikit saja Badi.
Untuk memenuhi kebutuhanmu, kamu
cukup mengkombinasikan jenisnya. Karena dalam sayur dan buah akan saling
melengkapi untuk memenuhi kebutuhan selku. Aku mencintaimu Badi. Izinkan aku
menua bersamamu.
“Badi, usiaku sebagai sel sudah
berumur 32 tahun” keluhku padamu “Bantu aku untuk berusia sama dengan usia
biologismu, 20 tahun”.
“Apakah aku yang menyebabkan
penuaan dini padamu Sela?” tanyamu ragu.
“Bukan Badi. Tapi pola hidupmu
yang minim zat gizi. Juga radikal bebas yang setiap hari kamu hirup” jawabku
kembali mengingatkan. “Aku berusaha melawan setiap benda asing yang aku temui,
namun yang terjadi aku semakin rusak. Karena kamu tidak memberiku makan secara
layak. Kamu masih peduli padaku kan Badi?”
“Tentu.”
“Sehatkan aku. Sel dalam dirimu.”
Ada banyak Badi yang lain di luar
sana. Semoga Ia tidak melakukan kejahatan pada Sela Sela dalam dirinya. Seperti
yang aku rasakan sebagai Sela yang berada dalam dirimu, Badi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar