Selasa, 11 Desember 2012

Mungkin inilah ‘Memahami’


Katamu, untuk bisa memahami orang lain aku harus keluar dari diriku. ‘keluar dari diriku’. Kalimat yang belum dapat dijangkau oleh nalarku, mungkin aliran darah pembawa informasi sedang macet di sel otakku.

Senyum simpul, tanpa suara yang selama ini aku banggakan. Ternyata belum cukup untuk memahami orang lain. Itu menurutmu. walau kadang aku memang lupa tersenyum. Bukan karena moodku sedang buruk, terlebih karena pikiranku sibuk memperhatikan ekspresi setiap orang disekitarku. Hingga yang ada dalam benakku adalah ‘itu muka bahagianya’, ‘mukanya lucu kalau lagi ketawa’, atau ‘giginya putih’, dan banyak lagi pikiran ‘unik’ku.

Sibuk dengan duniaku sendiri, membuat aku lupa untuk mengakrabi orang-orang disekitarku. namun, disisi yang lain kadang aku juga sangat ‘dekat’ dengan mereka. Tertawa, senyum, atau berbagi cerita.

Aku yang sibuk dengan diri sendiri, atau aku yang kadang sangat dekat dengan orang-orang disekelilingku. Entah apa namanya, tapi aku merasa memiliki dua sifat yang sama kuatnya dalam diriku pada waktu yang hampir bersamaan. Ceria dan diam. Aku pun belum sepenuhnya tahu seperti apa diriku. Ataukah setiap orang memiliki dua sifat dalam dirinya?? Entahlah.

‘Memahami orang lain’, kita memang harus memahami orang lain. Aku sudah berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan setiap orang. Tapi, apakah itu termasuk memahami orang lain?? Semoga saja ‘iya’. Walau sejujurnya aku menjaga hubungan, agar aku bisa hidup dengan tenang, bukan untuk siapa-siapa. Hanya untuk diriku sendiri.

Tersenyum misalnya, membuat sel-sel diwajahku selalu tampak muda dengan pergantian yang rutin. Juga sel di kulit wajahmu, bila kamu balas tersenyum dengan tulus. Tak perlu perhatikan alis, dahi, atau daguku. Tersenyum saja.
Bukankah aku sudah bisa memahami orang lain? Kalaupun bukan ‘memahami’ seperti ini yang kamu maksud, setidaknya aku sudah berusaha memberi manfaat kepada orang lain. tanpa melupakan  banyak perbedaan yang menjadikan hidup berbeda rasa. Walau hanya dengan seulas sunggingan di wajah dalam beberapa detik tanpa pertemuan kelopak mata. Karena memahami kadang tidak butuh kata untuk menelusuk ke hati. Lembut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar